Psikologi kepribadian merupakan bidang studi psikologi yang mana mempelajari mengenai tingkah laku manusia di dalam menyesuaikan dirinya sendiri kepada lingkungan tempat tinggalnya. Pskologi kepribadian memiliki interaksi dengan psikologi perkembangan dan sosial. Hal tersebut dikarenakan kepribadian dalam diri seseorang akan mengalami perkembangan yang mana dimulai dari psikologi perkembangan anak dinihingga perkembangnnya tersebut dipengaruhi hubungan sosialnya dengan lingkungan sekitarnya.
Teori psikologi perkembangan merupakan bidang psikologi yang mempelajari mengenai perkembangan manusia serta faktor-faktor yang membentuk tingkah laku dari manusia tersebut. Dari manusia tersebut lahir hingga tua nantinya. Bidang psikologi perkembangan tersebut memiliki kaitan yang erat dengan ilmu psikologi sosial. Hal ini dikaitkan dengan tingkah laku dari manusia tersebut. Dalam ilmu psikologi sosial, terbagi menjadi 3 ruang lingkup di dalamnya, antara lain adalah:
- Di dalam ilmu psikologi sosial, mempelajari mengenai studi pengaruh sosial pada proses dari setiap individu. Semisal persepsi, motivasi, dan sifat.
- Di dalam ilmu psikologi sosial, mempelajari mengenai proses individual bersama, semisal studi bahasa, konduite meniru, sikap sosial.
- Mempelajari mengenai hubungan yang terjadi dalam kelompok, semisal kepemimpinan, komunikasi, kerja sama, dan persaingan.
Psikologi kepribadian akan sangat erat kaitannya dengan ilmu psikologi kejiwaan. Kepribadian ini merupakan cerminan dari jiwa seseorang. Kepribadian lah yang nantinya dibawa oleh individu ke dalam ruang lingkup sosialnya. Seseorang dapat mengenal kepribadian di dalam dirinya dengan cara beradaptasi dengan orang lainnya. Dari sanalah orang lain bisa menilai seperti orang lain di sekitarnya.
Konsep Psikologi Kepribadian
Secara sederhana, konsep psikologi kepribadian dapat dijelaskan sebagaimana berikut ini:
1, Karakteristik Manusia
Psikologi kepribadian mengungkapkan karakteristik manusia dengan cara melakukan pencatatan mengenai karakter manusia serta mencari tahu tentang hubungan antara karakter satu dengan yang lainnya. Pemahaman mengenai perbedaan karakter-karakter pada manusia ini lah yang merupakan hasil dari penelitian yang mana memetakan tentang perbedaan karakter didalam diri manusia satu dengan yang lainnya.
2. Penentu Kepribadian
Psikologi kepribadian akan mencari tahu lebih lanjut mengenai penentu kepribadian manusia. Kajian di dalamnya adalah dengan cara melihat dari latar belakang keluarga, pendidikan, sosial, agama, dan hal lainnya. Kepribadian manusia akan sangat tergantung dari kondisi lingkungan yang ada di sekitarnya. Meskipun terkadang faktor bawaan dari lahir tidak dapat dihilangkan namun kemudian kepribadian tersebut akan dikembangkan sesuai dengan kondisi dari lingkungan tempat tinggalnya.
3. Alasan Perilaku Manusia
Psikologi kepribadian merupakan sebagia darn kajian ilmu psikologi khusus yang mana batasan dari kajiannya memang difokuskan pada individu. Sehingga konsep mengenai perilaku akan mengkaji dari alasan-alasan yang memicu perilaku dari manusia tersebut. Perilaku tersebut bisa saja unik dan berbeda ataupun memiliki kesamaan perilaku dengan manusia lainnya.
Ketiga konsep kepribadian diatas ditujukan untuk mengungkap hal-hal yang mana menjadi penyebab seseorang manusia dapa bertingkah, berpikir, serta merasakan sesuatu. Melalui konsep tersebut nantinya manusia dapat mampu menjawa pertanyaan mengenai siapa dirinya, apa yang diinginkannya, serta apa yang harus dilakukannya. Bahkan lebih jauh lagi, seorang manusia memiliki kemampuan dalam memberikan penilaian mengenai manusia laiinya melalui cara berbicara, , bertindak, serta cara berpikirnya.
Teori Psikologi Kepribadian
Berikut ini adalah beberapa teori yang menyangkut psikologi kepribadian, antara lain:
1. Tahapan Pengembangan Kognitif
Teori Jean Piaget ini menjelaskan mengenai perkembangan kognitif. Hal ini memang paling sering dikutip dalam ilmu psikologi, meskipun sudha menjadi subjek kritik yang cukup. Banyak asepk teori yang tidak teruji dengan waktu, namun inti dari teori tersebut tetap menjadi yang penting saat ini. Mempelajari teori ini akan membuat anda memahami mengenai terobosan dan kontribusi penting yang digunakan dalam pengembangan kepribadian.
2. Tahapan Pembangunan Psikoseksual
Tak hanya menjadi yang terbaik dalam pengembangan kepribadian, Sigmund Freud juga menjadi yang paling kontroversial dalam psikologi kepribadian. Tahapan teori ini terkenal akan teori perkembangan psikoseksual. Freud menjelaskan jika kepribadian berkembang bertahap berkaitan dengan zona zona erotis tertenty. Kegagalan dalam menyelesaikan tahapan ini akan menyebabkan masalah dalam kepribadian seseorang di masa yang akan datang.
3. Struktural Model Kepribadian
Konsepan ini mengenai id, ego, superego yang memang sudah populer dalam ilmu psikologi kepribadian. Meskipun kurang dukungan serta skeptisismen yang besar dari kebanyakan peneliti. Menurut Freud, ada 3 unsur mengenai kepribadian yaitu id, ego, superego yang mana bekerja sama dalam menciptakan perilaku manusia kompleks.
4. Tahapan Pembangunan Psikososial
Teori psikososial erikson ini menjelaskan mengenai 8 tahapan mengenai perkembangan manusia. Erikson lebih memfokuskan dalam menjelaskan mengenai pentingnya hubungan sosial di dalam pengembangan kepribadian.
5. Tahapan Pembangunan Moral
Teori ini memiliki fokus pada pertumbuhan pemikiran moral. Bangunan dalam proses 2 tahap yang diusulkan Piaget sebelumnya kemudian diperluas oleh Kohlberg dengan meliputi 6 tahapan yang berbeda. Namun teori ini telah banyak dikitrik dikarenakan adanya alasan-alasan yang berbeda, termasuk kmungkinan jika Kohlberg tidak mengakomodasi pad ajenis kelamin berbeda serta budaya yang sama.
Nah itu tadi penjelasan mengenai psikologi kepribadian dan ruang lingkup di dalamnya. Dengan adanya ilmu psikologi kepribadian, tentu saja akan mempermudah orang untuk bisa mempelajari karakteristik dirinya sendiri maupun orang lain di dalamnya.
Temperamen
temperament adalah disposisi reaksi seseorang.[3] Ia
jga konstitusi psikis atau akunya psikis
yang erat kaitannya dengan konstitusi pisik yang di bawah semenjak lahir,
sehingga heriditas sifatnya. Misalnya tempramen sanguinikus yang mempuai
sifat dominan darah, sehingga menimbulkan sifat gembira, suka berubah.
Temprament flekmatikus yang mempunyai sifat dominan lendir sehingga
menimbulkan sifat tenang, tidak suka bergerak. Tempramen kholerikus yang
mempunyai sifat dominan empedu kuning sehingga mempunyai sifat lekas marah dan
mudah tersinggung. Dan tempramen melankholikus yang mempunyai sifat
dominan empedu hitam sehingga menimbulkan sifat psimistik dan suka bersedih
hati.
Ruang Lingkp pembahasan psikologi kepriadian islam
Psikologi kepribadian sebagai bagian
dari teori kepribadanmemiliki dimensi-dimensikhusus yang merupakan ruang
lingkup pembahasannya. Sebelum membahas dimensi-dimensi psikologi kepribadian, terlebih
dahulu dikemkakan dimensi-dimensi teori kepribadian, guna mengetahui
perbandingan-perbandingan yang diinginkan. Pervin (1980) menyatakan bahwa
suatua teori kepribadian dianggap sempurna apabila memiliki 5 dimensi pokok,
yaitu:
1. 1. Struktur
kepribadan.
2. 2. Proses
dan motivasi kepribadian.
3. 3. Pertumbuhan
dan perkembangan kepribadian
4. 4. Psikopatologi
5. 5. Dan
psikoterapi
Ruang lingkup teori kepribadian di
atas sebenernya belum mencerminkan kesempurnaan suatu teori kepribadian. Hal
itu di sebabkan masih adanya dimensi lain belum terungkap. Dimensi lain yang
belum terungkap adalahh “kesehatan mental” konstruksi teori psikopatologi.
Teori kesehatan mental beranjak dari asumsi dan konsep manusia sehat,sadar dan
tangggung jawab atas perbuatanynya, dan objek kajiannya di fokuskan pada sosok manusia
yang tidak di kondisikan dalam suatu laboratorium. Sedangkan psikopatologi
beranjak dari asumsi dan konsep manusia sakit, lumpuh, dan kerdil serta objek
kajiannya difokuskan pada sosok manusia yang di kondisikan pada sebuah
labotorium. Oleh sebab itu tidak mengherankan apabila teori kepribadian dewasa
ini hanya memiliki teori manusia sakit dan tidak memiliki manusia sehat.
Berdasarkan kerangka ini maka dimensi kesehatan mental harus disendirikan
sebagai bagian dari dimensi teori kepribadian.
Dimensi lain yang
akhir-akhir ini yang sering dimasalahkan adalah dimensi nilai-nilai tertentu yg
menjadi acuan hidup kepribadian individu, atau lebih simplenya disebut dengan
dimensi “agama”, sebab agama merupakan kristalisasi nilai yg abadi dan suci.
Kerangka dasar memasukan dimensi ini adalah setiap individu tidak luput dari
terikatan dengan nilai-nilai tertentu. Nilaii disinih boleh jadi berupa nilai
spiritual agama (ilahiyah) ataupun nilai-nilai kemanusiaan (insamiyah). Atau
dalam terminologi from disebut dengan agama autoriti dan agama humaniti. Apabila
sosok individu tidak luput dari nilai-nilai tersebut lalu mengapa teori
kepribadian berusaha melepaskanya? Bukankah hal itu akan menjadikan
pendangkalan teorinya?
Ide seperti ini bukanlah bermaksud
merubah atau menyalahin pembakuan makna kepribadian sebenarnya. Makna
kepribadian tetap di bedakan dengan makna karakter. Kepribadian merupakan
karakter dievaluasi, sedangkan karakter merupakan kepribadian yang dievaluasi.
Jadi maksud dari memasukkan dimensi ini adalah penggambaran nila-nilai yang di
anut oleh individu. Penggambaran ini meliputi ketegorisasi nilai, penentuan
standar nilai, penentuan nilai mana yang lebih dominan mempengaruhi dan
memotivasi kepribadian, dan bila memungkinkan melakukan penilaian terhadap
kepribadian tersebut.
Berdasarkan uraian tersebut maka
dimensi-dimensi teori kepribadian yang sempurna adalah mencangkup 7 macam,
yaitu:
1.
Struktur
kepribadan.
2.
Proses
dan motivasi kepribadian.
3.
Pertumbuhan
dan perkembangan kepribadian
4.
Kesehatan
dan mental
5.
Psikopatologi
6.
Dan
psikoterapi
7.
Nilai-nilai
yang mempribadikan dalam kepribadian individu. Ketujuh dimensi di atas
berkemabang menjadi beberapa cabang psikologi. Masing-masing cabang yang
dimaksud berkependudukan sebagai bagian
dari teori kepribadian dan bukan bagian dari psikologi.
Struktur kepribadian dan proses
serta motivasi kepribadian di kembangkan oleh psikologi umum dan psikologi
kepribadian: pertumbuhan dan perkembangan dikembangkan dalam psikologi
perkembangan,kesehatan mental, psikopatologi, dan psikoterapi di kembangkan
dalam ilmu kesehatan mental; dan tentang nilai mempengaruhi kepribadian
individu dikembangkan oleh psikologi agama. Oleh sebab itu sangat tepat apabila
karya ini memfokuskan penelitianya pada psikologi kepribadian, sebab pembahasan
struktur kepribadian (dalam teori kepribadian) merupakan wewenang dari
psikologi kepribadian.
Versi lain kartini kartono
menjelaskan bahwa sistem kepribadian memiliki 5 unsur pokok yaitu Vitalitas,Tempramen,Karakter,Bakat
dan,Sifat-sifat laten[1]. Vitalitas
(vitality) adalah sifat kehidupan atau sifat untuk sangggup bertahan hidup;
tenaga energi; kekuatan untuk bertahan dan daya tahan.[2] Iya
merupakan daya pendorong dari kehidupan, baik yang bersifat jasmani maupun
rohani. Vitalitas ini merupakan daya hidup atau daya rentan hidup. Vitalitas
pisik sangat tergantung dengan konstitusi pisik, seperti susunan sel, fungsi
kelenjar,alat pencernaan,susunan syarat sentral, dan sebagiannya yang dapat
ditampilkan dengan tanda-tanda fisiologis pembawaan dan karakteristik yang kurang lebih konstan sifatnya. Sedangkan
vitalitas psikis merupakan daya hidup yang bersifat psikis yang belum terarah
secara intensionil dan merupakan tenaga pendorong dari keseluruhan kegiatan
psikis manusia.