TUGAS MAKALAH ISLAM DAN ILMU
PENGETAHUAN
‘’ Tauhid
Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan
’’
DISUSUN
OLEH :
- Afrian Arry Nagoro
SEMESTER 3
JURUSAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU
KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2019
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Filsafat, Ilmu, dan Agama
1.
Pengertian Filsafat
Secara
etimologis (asal-usul kata), istilah filsafat berasal dari kata yunani philia
(cinta) dan shopia (kebijaksanaan)[1].
Jadi, ditinjau dari segi etimologis, filsafat berarti cinta pada kebijaksanaan
. Dan secara terminologi filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai
pengetahuan dan kebenaran yang asli. Bijaksana menurut kamus ilmiah populer
pandai mempergunakan akal pemikiran serta dapat membedakan yang baik dan mana
yang tak baik; arif selalu dengan nalar. Cinta kebijaksanaan seorang filosof
tidak akan mudah menyalahkan orang lain, suka menghakimi orang lain bukanlah
sifat seorang filsuf.
2.
Pengertian Ilmu
Pengetahuan
tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu,
yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang pengetahuan.
Maka dari itu ilmu haruslah melawati proses obsevasi dan tidak bersifat objektif. Ilmu sendiri juga
dapat dipertanggungjawabkan atau diuji kebenarannya.lmu sebagai aktivitas
ilmiah dapat berwujud penelaahan, penyelidikan, usaha menemukan atau pencarian.
Oleh karena itu pencarian biasa dilakukan berulang kali, maka dalam dunia ilmu
kini dipergunakan istilah research (penelitian) untuk aktivitas ilmiah yang
paling berbobot guna menemukan pengetahuan baru.
3.
Pengertian Agama
Sebuah koleksi
teroganisir dari kepercayaan, sistem budaya, dan pandangan dunia yang
mehubungkan manusia dengan tatanan/perintah dari kehidupan. Banyak agama
memiliki narasi, simbol dan sejarah suci yang dimaksudkan untuk menjelaskan
makna hidup dan / atau menjelaskan asal usul kehidupan atau alam semesta. Dari
keyakinan mereka tentang kosmos dan sifat manusia, orang memperoleh moralitas,
etika, hukum agama atau gaya hidup yang disukai. Menurut beberapa perkiraan, ada
sekitar 4.200 agama di duni
Islam adalah
agama yang kelahirannya mengalami proses waktu yang amat panjang. Sejak zaman
Nabi Adam agama yang disiarkan olehnya bernama islam. Demikian juga para nabi
yang meneruskan tugas risalah dari Allah adalah juga mengajarkan agama Islam.
Pemahaman seperti itu bermula dari keyakinan bahwa agama yang dibenarkan oleh
Allah adalah agama islam. Dalam Quran dinyatakan Inna diena indallahil Islam
(Sesungguhnya agama yang benar menurut Allah adalah Islam)[2].
Dari segi etimologi diambil dari kata “Aslama” yang berhati damai serta dari
kata “Salima” yang berarti selamat dunia akhirat. Dari kata di atas islam
mengandung arti kedamaian dan keselamatan. Dan dari segi terminologi islam
adalah agama yang di bawa dan diajarkan oleh semua Nabi dan Rasul sejak Nabi
Adam sampai Nabi Muhammad dan islam merupakan kaidah hidup yang diturunkan ke
muka bumi dan terbina dalam bentuknya yang terakhir yaitu Al-Quran yang
diwahyukan Allah kepada Nabi Muhammad satu kaidah hidup yang memuat tuntunan
hidup yang jelas dan lengkap mengenai aspek hidup manusia baik spritual maupun
material.
B.
Peran dan Fungsi serta kedudukan Filsafat, Ilmu, dan Agama
1.
Filsafat
Ø Peran
• Pendobrak
Sejak
dahulu intelektualitas manusia terpengaruhi oleh tradisi dan kebiasaan. Manusia
percaya pada hal-hal dan kekuatan mistik. Keadaan tersebut berlangsung cukup
lama. Kehadiran filsafat telah mendobrak tembok tradisi yang begitu sakral dan
selama itu tidak boleh diganggu gugat. Pendobrakan itu membutihkan waktu yang
cukup panjang, kenyataan sejarah telah membuktikan bahwa filsafat benar-benar
telah berperan selaku pendobrak yang mencengangkan.
• Pembebas
Filsafat
telah dan akan terus berupaya membebaskan manusia dari kurangnya pengetahuan
yang menyebabkan manusia menjadi picik dan dangkal. Secara ringkas dapat
dikatakan bahwa filsafat membebaskan manusia dari segala jenis “penjara” yang
mempersempit ruang gerak akal pikiran manusia.
• Pembimbing
Filsafat
membebaskan manusia dari cara berfikir mistis
dengan membimbing manusia untuk berfikir secara rasional. Filsafat
membebaskan manusia dari cara berfikir yang picik dan dangkal dengan membimbing
manusia secara luas dan mendalam, yakini berfikir secara universal dan
menemukan esensi satu permasalahan. Filsafat membebaskan manusia dari cara
berfikir yang tidak teratur dan tidak jernih dengan membimbing manusia untuk
berfikir secara sistematis dan logis. Filsafat membebaskan manusia dari cara
berfikir utuh dan begitu fragmentaris dengan membimbing manusia untuk berfikir
secara integral dan koheren.
Ø Fungsi
a. Filsafat sebagai sumber dan pedoman
untuk berbagai ilmu
b. Filsafat menolong
mendidik untuk membangun diri manusia agar berkembang dengan berpikir lebih mendalam
dan kritis
c. Filsafat juga berfungsi memberikan arah
agar teori pendidikan yang telah dikembangakan oleh ahlinya mempunyai relevansi
dengan kehidupan nyata.
Ø Kedudukan
1) Memberikan pengertian dan kesadaran kepada manusia akan arti
pengetahuan tentang kenyataan yang diberikan oleh filsafat.
2) Berdasarkan
dasar-dasar hasil kenyataan itu, maka filsafat memberikan pedoman hidup kepada
manusia. Pedoman itu mengenai segala sesuatu yang terdapat disekitar maunusia
sendiri seperti kedudukan dalam hubungannya dengan yang lainnya. Kita juga
mengetahui bahwa alat-alat kewajiban manusia meliputi akal, rasa dan kehendak.
Dengan akal, filsafat memberikan pedoman hidup untuk berfikir guna memperoleh
pengetahuan. Dengan rasa dan kehendak maka filsafat memberikan pedoman tentang
kesusilaan mengenai baik dan buruk.[3]
2.
Ilmu
Ø Peran
Ilmu merupakan
sesuatu penting bagi kehidupan manusia, karena dengan ilmu manusia dapat
memperpendek proses pencapaian semua keperluan dan kebutuhannya sehingga bisa
terpenuhi secara cepat dan mudah. Ilmu juga telah banyak berpengaruh terhadap
kehidupan manusia seperti halnya memberantas penyakit, kelaparan, kemiskinan,
dan berbagai wajah kehidupan yang sulit lainnya. Dengan kemajuan ilmu juga
manusia bisa merasakan kemudahan lainnya seperti transportasi, pemukiman,
pendidikan, komunikasi, dan lain sebagainya. Singkatnya ilmu merupakan sarana
untuk membantu manusia dalam mencapai tujuan hidupnya.
Ø Fungsi
Ilmu merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara
sistematis lengkap dengan metode-metodenya tersendiri. Ilmu sangat berperan
penting dalam kehidupan manusia. Ilmu sebagai alat, sarana, dan penggerak
pernak-pernik kehidupan. Adapun fungsi ilmu tidak terhitung dalam kehidupan
manusia, sejak Nabi Adam sampai sekarang, dari waktu ke waktu ilmu telah merobah manusia, dan kehidupan yang tidak
dinamis menjadi kehidupan dinamis. Manusia dapat mengetahui mamfaat dari ilmu
dengan cara mendalami ilmu tersebut.
Ø Kedudukan
Dalam ajaran Islam kedudukan ilmu sangat penting, hal ini dapat dilihat
didalam Al-Qur’an kata ilmu dan kata-kata jadiannya digunakan lebih dari 780
kali. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an yang artinya : “Allah meninggikan
beberapa derajat (tingkatan) orang-orang yang beriman diantara kamu dan
orang-orang yang berilmu (diberi ilmu pengetahuan). dan Allah Maha mengetahui
apa yang kamu kerjakan”.
Ayat
di atas dengan jelas menunjukkan bahwa orang yang beriman dan berilmu akan
menjadi memperoleh kedudukan yang tinggi. Keimanan yang dimiliki seseorang akan
menjadi pendorong untuk menuntut ilmu, dan ilmu yang dimiliki seseorang akan
membuat dia sadar betapa kecilnya manusia dihadapan Allah.
3.
Agama
Ø Peran
Agama memiliki
peran penting dalam kehidupan manusia, karena agama memberikan sebuah sistem
nilai yang memiliki derivasi pada norma-norma masyarakat untuk memberikan
pengabsahan dan pembenaran dalam mengatur pola perilaku manusia, baik di level
individu dan masyarakat. Singkatnya
agama menjadi sebuah pedoman hidup.
Ø Fungsi
1) Fungsi edukatif, agama memberikan bimbingan
dan pengajaran
Sebagai pedoman
hidup manusia dalam kehidupan sehari-hari, baik secara individu maupun
kelompok.
2) Fungsi penyelamatan, setiap manusia
menginginkan keselamatan baik di dunia maupun sesudah mati. Agama membantu
manusia untuk mengenal sesuatu “yang sakral” atau Tuhan dan berkomunikasi
dengan-Nya.
3) Fungsi pengawasan, agama meneguhkan
kaidah-kaidah susila dari adat yang dipandang baik bagi kehidupan moral warga
masyarakat.
4) Fungsi memupuk persaudaraan, kesatuan
persaudaraan atas dasar se-iman, merupakan kesatuan tertinggi karena dalam
persatuan inimanusia bukan hanya melibatkan sebagian dari dirinya saja
melainkan seluruh pribadinya dilibatkan dalam satu intimitas yang terdalam
dengan sesuatu yang tertinggi yang dipercayai bersama.
5) Fungsi transformatif,
dapat diartikan dengan mengubah bentuk kehidupan baru atau mengganti
nilai-nilai lama dengan menanamkan nilai-nilai baru yang lebih bermanfaat.[4]
Ø Kedudukan
Kedudukan agama dapat dilihat dalam dalam perilaku manusia,
Kedudukan agama dalam perilaku manusia bertempat pada hati dan akal, dimana
hati sebagai tempat penguat sifat seseorang akan kebenaran, sedangkan akal
adalah tempat untuk berfikir apakah yang diterima benar atau salah.
C.
Persamaan dan perbedaan Fiafat, Ilmu, Agama
1)
Persamaan
Filsafat,
Ilmu, dan Agama sebenarnya memiliki persamaan, yaitu bahwa keduannya mengejar
suatu hal yang disebut Ultimater atau hal-hal yang sangat penting mengenai
masalah kehidupan, dan bukan suatu hal yang remeh. Ketiganya mencari rumusan
yang sebaik-baiknya menyelidiki obyek dengan lengkap dan sampai ke
akar-akarnya.
Selain
itu, ketiganya memberikan pengertian mengenai hubungan yang ada dalam
kejadian-kejadian yang kita alami dan menunjukan sebab-akibat. Filsafat, Ilmu,
dan Agama mempunyai metode dan sistem. Ketigannya hendak memberikan penjelasan
tentang kenyataan seluruhnya timbul dari hasrat manusia atau obyektivitas, akan
pengetahuan yang lebih mendasar.
2)
Perbedaan
·
Obyek material filsafat bersifat umum, sedangkan obyek material
ilmu bersifat khusus dan empiris.
·
Filsafat dilaksanakan dalam suasana pengetahuan yang menonjolkan
daya spekulasi kritis, sedangkan ilmu harus diadakan riset dengan pendekatan.
·
Filsafat memuat pertanyaan lebih jauh dan lebih mendalam
berdasarkan pada realitas sehati-hari. Sedangkan ilmu bersifat diskursif yaitu
menguraikan secara logis.
·
Filsafat dan Ilmu bersmber pada kekuatan akal, sedangkan agama
bersumber pada wahyu.
·
Filsafat didahului oleh keraguan, ilmu didahului oleh keinginthuan,
sedangkan agama diawali dengan keyakinan.
D.
Hubungan antara Filsafat, Ilmu, dan, Agama
Sudah
dijelaskan bahwa yang dicari oleh filsafat adalah kebenaran, demikian pula
ilmu, dan juga agama. Kebenaran dalam filsafat dan ilmu adalah kebenaran akal,
sedangkan kebenaran menurut agama adalah kebenaran Wahyu.
Hubungan antara
Filsafat dan Agama masih menjadi sesuatu yang mengganjal saat ini, karena
sebagian orang ataupun tokoh agama menganggap bahwa filsafat itu dapat merusak
akidah dan terlalu mengagungkan terhadap kemampuan akal pikiran. Dan
sebaliknya, di kalangan filsafat agama dipandang sebagai penghalang untuk
berpikir bebas serta kritis.
Sebenarnya jika
dibahas lebih dalam dan objektif, antara filsafat dan agama tidak ada persoalan
yang mendasar, bahkan keduanya dapat saling memperkuat dan saling membutuhkan,
filsafat dan ilmu dapat membantu menyampaikan lebih lanjut ajaran agama kepada
manusia, yang membedakan adalah unsur utama filsafat adalah mencari sebab yang
terdalam dari perspektif akal, sedangkan agama menjelaskan sebab terdalam
tersebut dari perspektif wahyu.[5]
Disisi lain
agama sendiri juga mendukung untuk berpikir dengan perspektif akal atau dengan
filsafat, contohnya banyak ayat-ayat
dari Al-Qur’an yang menganjurkan agar umat beragama memperhatikan alam
jagad raya ciptaan Allah, kemudian meniliti dengan seksama bahwa manusia diberi
akal pikiran dan kemampuan untuk mengerti pencipta lewat penalaran.
Seperti halnya
dengan ilmu dan filsafat, agama tidak
hanya untuk agama melainkan untuk diterakan dalam kehidupan dengan segala
aspeknya. Pengetahuan dan kebenaran agama yang berisikan kepercayaan dan
nilai-nilai dalam kehidupan, dapat dijadikan sumber dalam menentukan tujuan dan
pandangan hidup manusia
Agama berbeda
dengan sains dan filsafat karena agama menekankan keterlibatan pribadi. Wilayah
ilmu berbeda dengan agama, jangankan ilmu, akal saja mungkin tidak sanggup
mengadili agama. Agama berhubungan dengan Tuhan, ilmu berhubungan dengan alam,
dan agama berfungsi untuk membersihkan hati dan diterima dengan iman, sedangkan
ilmu berfungsi mencerdaskan otak dan diterima dengan logika. Meski demikian,
ilmu dengan agama selalu berinteraksi dalam kehidupan manusia.[6]
kemudian antara
filsafat dengan Ilmu tentu memiliki hubungan, karena ilmu pengetahuan yang kita
ketahui saat ini, jika kita telusuri secara mendalam berasal dari filsafat.
sebenarnya kaum lonian telah membuat pemisah
antara filsafat dan ilmu. Namun dalam kenyataannya, sekarang filsafat memiliki
arti yang terbatas, hal ini terjadi karena filsafat menjadi korban
kesuksesannya sendir. Bermula dari bagaimana penyelidikan cara kerja alam
semesta, penyelidikan tersebut kemudian memberikan hasil yang positif namun dialihkan dari filsafat lalu dinamai
sebagai ilmu. Maka dari itu ilmu adalah anak dari filsafat, begitu pula dengan
agama, karena harus ada keseimbangan dengan ilmu. Karena dengan kemajuan ilmu,
seseorang berkiblat kepada moral, dan moral yang ditata dengan secara hakiki
adalah agama.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan
diatas tentang Ilmu, Filsafat, dan Agama dapat di ambil kesimpulan bahwa sumber
kebenaran ilmu dan filsafat sendiri berasal dari manusia. Sedangkan sumber
kebenaran agama adalah dari Tuhan sendiri yaitu Allah Subhanahu wa ta’ala. Filsafat
adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan dan kebenaran yang asli,dan
Ilmu yaitu pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem
menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu
di bidang pengetahuan. Keduanya saling berhubungan , dan tentu saja dalam
kehidupan manusia tidak hanya memerlukan hal tersebut namun juga diperlukan
moral, dan moral itu adalah agama.
Filsafat, Ilmu,
dan Agama sama-sama mencari kebenaran. Sebagai contoh pengetahuan tentang
manusia. Filsafat dan ilmu juga dapat membantu menyampaikan lebih lanjut ajaran
agama kepada manusia, dan agama dapat memberikan jawaban terhadap problem yang
tidak dapat dijangkau oleh ilmu dan filsafat.
B.
Saran
Berdasarkan penjelasan yang sudah disampaikan dalam makalah ini,
pemakalah mengajak pembaca untuk bisa memahami dan mempelajari dengan baik
tentang filsafat, Ilmu, dan agama, agar dapat menjawab permasalahan dengan baik
dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Zainal. 2012. pengantar fiksafat barat. Jakarta : PT
RajaGrafindo Persada.
Su’ud, Abu. 2003.
Islamologi. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Prasetya. 2002. Filsafat
Pendidikan, Bandung: CV. Pustaka Setia.
Bakhtiar, Amsal. 2005.Tema-tema Filsafat islam, Jakarta :
UIN Jakarta Press
Farista, M. Irsadi, “ Ilmu dan Agama” https://irsadifarista.wordpress.com/filsafat/ilmu-dan-agama/ diakses pada 11
September 2019
Winarno, Bondan. “Peranan Agama
Dalam Kehidupan Masyarakat”. https://www.academia.edu/11340768/PERANAN_AGAMA_DALAM_KEHIDUPAN_MASYARAKAT\ diakses pada 11 September 2019
[1]Dr. Zainal Abidin, Pengantar Filsafat Barat, PT RajaGrafindo Persada,
Jakarta, 2012, Hlm.9
[2] Prof Dr.Abu Su’ud,
Islamologi, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2003, Hlm.139
[3]Prasetya, Filsafat Pendidikan, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2002),
hlm. 151.
[4]Bondan Winarno, “Peranan Agama Dalam Kehidupan Masyarakat”,
https://www.academia.edu/11340768/PERANAN_AGAMA_DALAM_KEHIDUPAN_MASYARAKAT.
[5]Amsal Bakhtiar, Tema-tema Filsafat islam, (Jakarta : UIN
Jakarta Press 2005),hlm 17.
[6]Farista, M. Irsadi, “ Ilmu
dan Agama” https://irsadifarista.wordpress.com/filsafat/ilmu-dan-agama/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar